Bisnis.com, JAKARTA - Akibat penaikan signifikan upah minimum buruh pada awal tahun ini sebesar 44%, pengusaha asing pada industri padat karya di Tanah Air mulai merasakan dampaknya.
Untuk menekan kerugian yang dialami, pengusaha asal Korea, Taiwan, Jepang dan India mulai mempertimbangkan hengkang dari Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi usai melakukan pertemuan dengan berbagai asosiasi usaha serta kamar dagang dan industri dari beberapa negara, di kantor DPP Apindo, Selasa (20/8/2013).
Sofjan memaparkan dari hasil pertemuan tersebut hampir seluruh asosiasi dan kamar dagang negara lain pesimistis terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang akhir tahun ini mencapai 6,4%. Belum lagi dengan melihat kondisi depresiasi rupiah.
Kondisi terkini ekonomi nasional itu akhirnya membuat pengusaha kian pesimistis terhadap iklim usaha dan industri Indonesia.
Sofjan merinci para pengusaha asing pada sektor alas kaki umumnya memindahkan produksi ke Kamboja dan Myanmar. Untuk sektor tekstil, relokasi dilakukan ke Vietnam, China, dan Bangladesh. Untuk elektronik, dipindahkan ke Vietnam, Malaysia dan Thailand. Salah satu pertimbangan relokasi ke negara lain adalah Asean Economic Community (AEC) 2015.
"Filipina juga sudah mulai mereka lirik karena pertumbuhan ekonominya 7%. Untuk sepatu, contohnya Adidas dan Nike itu mengurangi permintaan ke Indonesia karena tidak kompetitif. Mereka [pengusaha] tidak tahan karena merugi".