Bisnis.com, SEMARANG - SOHO Group menggandeng Fresenius Kabi, anak perusahaan Fresenius SE & Co. KgaA mengembangkan secara besar-besaran produksi obat generik menghadapi diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional pada 2014.
Marcus Pitt, Presiden Direktur SOHO Group mengatakan joint venture dengan Fresenius Kabi dmaksudkan untuk memperkuat pasar farmasi di Indonesia yang dinilai prospektif dibanding dengan negara lain, terutama di Eropa dan Amerika.
“Masyarakat Indonesia saat ini semakin tinggi kesadarannya terhadap kesehatan sehingga memberi peluang cukup besar produk farmasi,” katanya, didampingi Herlina Permatasari, EVP Human Capital Development and Public Affairs at SOHO Group pada jumpa pers pengumuman kerjasama joint venture dengan Fresenius Kabi, di Semarang Senin (19/8/2013).
Fresenius Kabi sendiri, jelas Marcus, merupakan perusahaan farmasi terkemuka di dunia dengan produk unggulan obat injeksi / I.V. (Intra Venous), generik, terapi infus, produk nutrisi klinis dan peralatan kesehatan.
Marcus menjelaskan untuk kerjasama ini, SOHO memfokuskan pada produk obat generik dengan membidik pasar hospital, apotik dan toko obat yang diperkirakan permintaan pasarnya bakal meningkat signifikan. Apalagi, lanjutnya tahun depan pemerintah memberlakukan program Jaminan Kesehatan nasional.
Marcus Pitt mengatakan permintaan pasar bidang kesehatan di Indonesia saat ini telah tumbuh meyakinkan. Bahkan, diperkirakan akan melaju cepat di tahun mendatang, lantaran adanya implementasi program BPJS yang dimulai 2014.
"Nantinya, hampir seluruh populasi Indonesia yang berjumlah 245 juta akan memiliki akses untuk perawatan kesehatan yang lebih modern pada 2019, dengan perkiraan pada 2018 pasar farmasi Indonesia berlipat ganda menjadi sekitar Rp94 triliun," ungkapnya.
Dia menjelaskan kerjasama dengan Fresenius Kabi ini hanya berlaku untuk PT ETHICA Industri Farmasi, sebagai salah satu anak perusahaan SOHO Group. Dalam kerjasama ini Frensenius Kabi menggelontorkan dana sebesar US$ 60 juta atau menguasai 51% saham anak perusahaan SOHO tersebut.
Dana sebesar itu dipergunakan untuk membangung pabrik di Kawasan Jababeka, diatas lahan seluas 5 hektare (ha) dari total areal SOHO seluas 20 ha.
“Kami yakin SOHO akan semakin kuat kemampuan riset dan pengembangan dunia farmasinya. Joint venture sendiri akan berfokus pada obat-obat resep generik SOHO Group,” katanya.
"Kami masih menghitung berapa kapasitas produksi yang akan dihasilkan. Namun begitu, kami perkirakan volume produksi obat-obatan akan mencapai 100 juta unit per tahun atau lebih besar 20%-30% dari pabrik yang telah ada sebelumnya di Pulo Gadung," jelasnya. (dot)
