Bisnis.com--JAKARTA-- Ada kabar gembira mengenai perkembangan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) atau virus korona. Selama umrah Ramadan, tidak ada satupun jamaah umrah dari berbagi negara yang terinfeksi virus yang menyerang sistem pernapasan manusia tersebut.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan bahwa tidak ada satupun jamaah umrah Ramadan dari berbagai negara yang mendapat infeksi virus korona.
Menurut data dari Kota Mekkah, pada 1 sampai 26 Ramadan, ada 29.409 jamaah umrah berbagai negara yang berobat di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Suci itu. Sebanyak 21.644 diantaranya kasus gawat darurat baik yang ringan maupun yang berat, 1.612 kasus berobat jalan, dan 482 kasus masuk perawatan di rumah sakit.
Sementara itu data dari Kota Madinah menunjukkan bahwa dari 1 sampai 16 Ramadan ada sebanyak 102.442 jamaah berbagai negara yang beribadah di Masjid Nabawi. Sebanyak 19.931 diantaranya berobat ke instalasi gawat darurat RS di Madinah.
Tidak satupun kasus-kasus tersebut yang menderita infeksi virus korona. Sebagian besar adalah kasus penyakit kronik (yang sudah lama, yang sudah diderita dari negara masing-masing), dan juga ada kasus-kasus heat stroke karena panasnya suhu udara.
“Tidak ada kasus MERS-CoV di Arab Saudi sejak 1 Agustus 2013,” kata Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, dalam surat elekroniknya Minggu (18/8/2013).
Tjandra menuturkan kasus terakhir infeksi MERS-CoV di Arab Saudi adalah 3 orang, yang dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 1 Agustus 2013.
Pasien pertama, lanjutnya, adalah seorang perempuan berusia 67 tahun dari Riyadh, yang memang sudah punya penyakit kronik sebelumnya. Pasien ini mulai sakit pada 25 Juli 2013, dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Pasien ini tidak ada riwayat kontak dengan binatang, dan tidak juga ada kontak dengan pasien MERS-CoV lainnya.