Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menginginkan program penciptaan wirausaha baru bisa terjadi secara merata di seluruh pelosok Tanah Air karena program tersebut pada dasarnya tidak hanya diarahkan untuk masyarakat perkotaan.
Prakoso Budi Susetio, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan karena itu pihaknya menyosialisasi program pemasyarakatan wirausaha melalui televisi.
Biayanya diakui cukup besar, tetaapi bisa sasarannya lebih cepat sampai ke masyarakat sehingga kemungkinan pertumbuhan wirausaha baru lebih cepat. Apalagi untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang belum semua tersentuh media cetak.
”Di Indonesia ada sekitar 600 daerah tingkat kabupaten dan desa. Jadi, media televisi paling tepat menjadi sarana sosialisasi. Harus diakui, masyarakat sebenarnya lebih banyak tinggal di perdesaan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (16/8/2013).
Menurut dia, yang pasti peluang usaha tidak hanya tersedia di perkotaan saja. Namun, bagi orang yang ingin cepat meraih kesuksesa secara finansial, selalu berpikir bahwa ibu kota Jakarta adalah sasaran lokasi yang paling tepat untuk mewujudkan wacana itu.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang tengah menuju 250 juta orang, maka daerah juga menyediakan peluang bagi seorang kreatif untuk menjalankan usahanya. Pada konteks ini wirausahawan adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif.
”Ada beberapa nilai positif yang bisa diraih dari program penciptaan wirausaha di perdesaan. Pertama, menahan urbanisasi dari desa ke perkotaan. Dalam hal ini dari perdesaan ke ibu kota Indonesia, Jakarta,” tutur Prakoso.
Kedua, menciptakan pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, itulah alasan terkuat Kementerian Koperasi dan UKM untuk mensosialisasikan program kewirausahaan melalui berbagai metodologi
Termasuk melalui fasilitas media televisi yang ampuh, karena melalui visualisasinya bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara merata. Yang jelas, kata Prakoso masyarakat Indonesia lebih banyak berdomisili di perdesaan atau kota kecil.
Melalui program tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM ingin membuktikan bahwa wirausaha tidak hanya membutuhkan kota besar sebagai sarana beraktualisasi. “Potensi bisnis ada di setiap wilayah, dan yang diperlukan adalah wirusawahan inovatif dan tidak gentar gagal,” tandas Prakoso Budi Susetio.