Bisnis.com, JAKARTA - Jasa angkutan barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok hingga hari ini, Rabu (14/8/2013), belum normal. Masih banyak pengemudi atau Sopir truk trailer yang belum kembali dari kampung halaman dalam rangka mudik lebaran.
Kondisi ini menyebabkan pengusaha angkutan masih memilih memarkir armada traillernya di garasi masing-masing sambil menunggu kondisi berangsur pulih.
“Lagi pula order pengangkutan bisa dibilang masih sepi belum normal seperti biasanya. Di perkirakan aktivitas angkutan pelabuhan kembali normal pada akhir pekan ini,” ujar Maradang Rasjid, Sekretaris Wilayah Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta, kepada Bisnis hari ini, Rabu (14/8/2013).
Dia mengatakan, kendati pergerakan armada angkutan barang dan peti kemas belum normal, operator angkutan pelabuhan tetap memberlakukan tarif pengangkutan berdasarkan mekanisme pasar. “Tarif angkut tetap negosiasi dengan patokan pasar yang berlaku,” paparnya.
Menurut Rasjid, pasca lebaran kegiatan pengangkutan barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok tidak seramai sebelum atau menjelang lebaran. Hal ini ditandai dengan belum sepenuhnya armada yang beroperasi melayani pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
“Adanya pembatasan operasional armada angkutan barang pada saat Lebaran juga memengaruhi aktivitas operator trailer,” tuturnya.
Rasjid mengungkapkan, Organda DKI mencatat terdapat 19.000 armada angkutan barang dan peti kemas yang melayani dari dan ke pelabuhan Priok.
Dihubungi per telpon, Kepala Humas Pelabuhan Tanjung Priok Sofyan Gumelar mengatakan,kegiatan bongkar muat di pelabuhan Priok sudah berjalan normal. “Delivery barang juga sudah berjalan lancar pasca lebaran,” ujarnya.