Bisnis.com, JAKARTA - Program MIFEE (Merauke Integrated Food and Energy Estate) dinilai sulit berkembang akibat susahnya mendapatkan lahan untuk pertanian.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sumardjo Gatot Irianto mengatakan pengembangan MIFFEE masih terbentur beberapa hal teknis, seperti sulitnya mendapat lahan dan minimnya fasilitas infrastruktur di wilayah Papua Barat.
"MIFEE hingga saat ini masih terkendala hak ulayat, analisis dampak lingkungan dan juga terbentur Rencana Tata Ruang dan Wilayah daerah Papua Barat," jelasnya, Minggu (11/8/2013).
Akibatnya, lanjut Gatot, beberapa investor yang sebelumnya tertarik untuk berinvestasi di kawasan ini menunda rencananya tersebut.
Di sisi lain, ternyata kawasan pangan atau food estate yang sedang dikembangkan di wilayah Kalimantan justru berkembang dengan pesat.