Bisnis.com, JAKARTA- Harga petrokimia di pasar global terus membaik. Pada Juli 2013, harga petrokimia di pasar global menyentuh angka US$1.319 per metrik ton (/mt) atau naik 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1.175 per mt.
Berdasarkan data bulanan Platts Global Petrochemical Index (PGPI, harga rata-rata PGPI pada Juli naik 0,5% dari Juni, menyusul kenaikan harga sejak Mei. Namun, pada basis tahun-ke tahun (y-on-y), harga petrokimia naik 12% dibandingkan Juli 2012.
Olefin, bahan baku petrokimia, juga bergerak lebih tinggi pada Juli ini, khususnya etilena sebagai komponen yang mengalami kenaikan terbesar dari tujuh komponen PGPI.
"Pada Juli ini, sebagian besar kenaikan harga didorong oleh kenaikan harga etilena sebesar 2%, terutama di Eropa,” kata Analis Senior Petrokimia dari Platts Jim Foster dalam rilisnya, Sabtu (10/8/2013)
Namun, kenaikan harga etilena tidak serta merta menentukan harga olefin di hilir. Misalnya, di pasar polietilena, kenaikan harganya fraksional atau hanya US$5/mt menjadi US$1.545 per mt dibandingkan dengan Juni 2013.
Kemudian, propilena, komponen olefin kedua di PGPI, menunjukkan pola harga tidak berubah pada Juli, dengan harga rata-rata di US$1,287 per mt.
Selain itu, kenaikan harga minimal juga terlihat pada polipropilena, di mana harga bergerak hanya 1% dari rata-rata pada Juni US$1519 per mt menjadi US$1,539 per mt pada Juli.
Sementara itu, untuk harga aromatik, sebagian besar lebih tinggi pada Juli 2013, meskipun dengan jumlah yang kecil. Index toulena global Platts menguat 1% menjadi rata-rata US$1.104 per mt dari rata-rata Juni sebesar US$1.094 per mt.
Harga Paraxylene naik dengan jumlah yang sama bulan lalu untuk sebesar US$1.405 per mt dari rata-rata bulan Juni US$1.389 per mt.
Kemudian, Benzene, komponen aromatik terakhir dari PGPI, mengalami penurunan harga 4% pada Juli menjadi US$1.234 per mt dari rata-rata Juni US$1.286 per mt.
Menurut Foster, harga petrokimia pada bulan Juli gagal untuk mengikuti keuntungan di pasar ekuitas global utama. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 4% bulan lalu dan Bursa Efek London Index (FTSE) meningkat 7%. Indeks Nikkei 225 terkunci dalam perdagangan sideways dari bulan Juni sampai Juli.
