Bisnis.com, MEDAN - Perasaan suka dan duka bercampur aduk menyelimuti perasaan masyarakat Sumatra Utara dengan ditutupnya Bandara Internasional Polonia Medan pasca beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang.
Wakil Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi misalnya tak kuasa meneteskan air mata saat prosesi sederhana penutupan Bandara Polonia. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyaksikan langsung bagaimana ekspresi kesedihan Erry Nuradi.
"Saat pendaratan pesawat terakhir AirAsia di Polonia, Pak Erry langsung menangis. Itu karena puluhan sudah bandara ini melayani masyarakat Sumut. Di Polonia ini juga, kakak beliau [Tengku Rizal Nurdin, Gubernur Sumut ketika pesawat Mandala jatuh pada 5 September 2005 - red] merupakan salah satu korban tewas. Jadi wajar beliau sedih," ungkap Dahlan Iskan.
Bandara Polonia telah resmi ditutup untuk penerbangan sipil dan komersil pada Rabu malam (24/7/2013) pukul 24.00 WIB. Sejak itu pula, Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) resmi beroperasi Kamis (25/7/2013) pukul 00.01 WIB.
Terlepas dari rasa sedih itu, Erry berbangga dengan Bandara Internasional Kuala Namu sebagai satu-satunya bandara di Tanah Air saat ini yang memiliki moda transportasi kereta api.
Dia berharap Kuala Namu akan menjadi salah satu pemicu masuknya investor ke wilayah Sumut.
Kuala Namu Beroperasi: Wagub Sumut Menangis Bandara Polonia Ditutup
Bisnis.com, MEDAN - Perasaan suka dan duka bercampur aduk menyelimuti perasaan masyarakat Sumatra Utara dengan ditutupnya Bandara Internasional Polonia Medan pasca beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang. Wakil Gubernur Sumatra Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
52 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
57 menit yang lalu
Ramalan Ekonomi Indonesia 2025 dari Indef, Inflasi Mendekati 3%
2 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
8 jam yang lalu