Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Shipowners Association (INSA) mendesak manajemen Pelindo II segera mengurai antrean kapal breakbulk dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok yang masih terjadi hingga hari ini, Selasa (23/7/2013).
Ketua Insa Jaya, C.Alleson mengatakan pihaknya memperoleh informasi terdapat 14 kapal breakbulk/genaral kargo dan puluhan kapal peti kemas rute ocean going (ekspir impor) masih harus mengantre lebih dari empat hari untuk sandar di terminal 3 pelabuhan Tanjung Priok.
“Akibat antrean kapal di pelabuhan itu kini sudah sangat mengganggu operasional pelayaran yang secara terjadwal melayani pelabuhan Priok,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa (23/7/2013).
Alleson berharap manajemen Pelindo II Tanjung Priok segera mengambil langkah cepat agar masalah antrean kapal di pelabuhan itu bisa segera di carikan jalan keluar.”Kami sudah bertemu dan menyampaikan langsung kondisi ini kepada manajemen pelabuhan Priok,” tuturnya.
Saat ini, kata dia, terminal 3 pelabuhan Priok menjadi lokasi dermaga limpahan kapal peti kemas dari JICT dan TPK Koja mengingat sudah penuhnya kontrak dermaga (window) di kedua terminal peti kemas itu.
General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani, mengatakan, kapal peti kemas yang dilimpahkan ke terminal 3 pelabuhan Priok umumnya merupakan kapal berukuran kecil dengan panjang dibawah 200 meter karena tidak tersedia lagi space dermaga di TPK Koja.
“Kapal-kapal itu merupakan kapal pelanggan kami (TPK Koja) yang saat ini menerima tambahan kontrak muatan, sementara space di Koja sudah penuh dengan kontrak window,”ujarnya kepada Bisnis disela-sela persiapan buka bersama manajemen dan karyawan TPK Koja hari ini (23/7).
Indra mengatakan, terjadi kecenderungan peningkatan arus kapal yang melalui pelabuhan Tanjung Priok, terrmasuk untuk pengangkutan ekspor impor maupun antar pulau.
Sebelumnya, INSA Jaya mengeluhkan puluhan kapal breakbulk maupun peti kemas terlambat sandar di pelabuhan Tanjung Priok untuk membongkar muatan selama sepekan terakhir ini yang disebabkan kondisi lapangan penumpukan disisi dermaga atau lini 1 pelabuhan tersebut penuh.
Insa bahkan mencatat antrean untuk menunggu sandar di terminal 3 Priok, bahkan sudah ada yang antre lebih dari satu minggu belum bisa sandar.