Bisnis.com, JAKARTA—PT Hutama Karya resmi memiliki PT Istaka Karya sebagai anak usaha pada Oktober 2013, menyusul rencana mempertahankan bisnis jasa konstruksi perseroan.
Direktur Utama PT Istaka Karya Kasman Muhammad mengatakan saat ini perseroan tengah mengkaji besaran saham, nilai, dan sejumlah rencana ke depan terkait dengan rencana pengakuisisian oleh Hutama Karya.
“Masih dalam proses due diligent, Juli ini bisa ketahuan detilnya dan Oktober bisa segera berpindah tangan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (23/7).
Mengenai berapa nilai transaksi yang direncanakan akan melalui skema business to business, Kasman menuturkan dia belum mengetahuinya. Yang jelas, ujar Kasman, karena pihaknya merupaka BUMN, pastinya akan menguntungkan negara.
Dia menyampaikan dengan ditugaskannya Hutama Karya sebagai perusahan pengusahaan jalan tol maka perseroan membutuhkan badan usaha baru untuk mempertahankan bisnis jasa konstruksinya.
Istaka Karya, lanjutnya, akan menjadi kontraktor pelaksana dari Hutama Karya karena tugas baru yang diemban oleh perseroan sebagai perusahan jalan tol.
Meskipun, perseroan pernah terkena pailit selama 8 tahun, ujar Kasman, proses akuisisi tersebut dinilai tepat karena keuangan perseroan sudah sehat.
Per Januari 2013, perseroan sudah lepas dari Penundaan Kewajiban dan Pembayaran Utang karena kreditur yakni PT Japan Asia Investment dengan pengkonversian utang menjadi saham.
Kasman menjelaskan saat ini, pemerintah hanya memiliki 9% dan sisanya dimiliki oleh kreditur, yang dahulu merupakan sub kontraktor perseroan.