Bisnis.com, JAKARTA--Tingkat kecenderungan masyarakat Indonesia dalam membelanjakan uangnya berdasarkan iklan merek tertentu, tergolong signifikan dengan persentase mencapai 74%.
"Ini menjadi peluang bagi para praktisi komunikasi untuk memanfaatkan momentum ini dengan menggencarkan strategi-strategi iklan sebagai bagian dari strategi komunikasi terintegrasi yang tepat sasaran," ujar Indira Abidin, pakar public relation, Selasa (23/7/2013).
Berdasarkan survei Nielsen Juli 2013, Indonesia berada di peringkat ketiga se- Asia Pasifik untuk kategori perilaku belanja yang dipengaruhi iklan merek tertentu.
Adapun, Indonesia berada di bawah Korea Selatan dengan 79% dan Filipina 78%, tetapi unggul jauh di atas rata-rata Asia-Pasifik sebesar 67% dan dunia yang ‘hanya’ 55%.
Menurut lembaga survei tersebut, hal ini didorong oleh meledaknya perekonomian dan tumbuh pesatnya populasi kelas menengah sehingga mereka saling berlomba untuk mencari merek-merek populer demi menunjukkan status sosial baru mereka.
Menurut Indira, praktisi periklanan dan komunikasi secara umum bersempatan amat besar merebut hati konsumen, mengingat posisi Indonesia bersanding dengan India, dan melampaui angka konsumen Tiongkok 72%, Hongkong 40%, Taiwan 40%, Jepang 34%, dan Australia 32%.
“Ini momen emas bagi para praktisi komunikasi untuk memaksimalkan kampanye-kampanye komunikasi produknya. Identifikasi dengan tepat target sasar kita, fahami aspirasi, persepsi, sikap dan ekspektasi mereka, lalu rancang strategi komunikasi yang bernilai tambah, memikat dan membangun kedekatan merek dengan pelanggan," papar Indira.