Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, BOGOR - Kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup mendorong penggunaan bahan ramah lingkungan dan hemat energi, termasuk dalam pemilihan material komposit.

Siti Nikmatin, peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB),  mengatakan masyarakat tengah mencari alternatif bahan komposit, selain dari fiber glass. Diakui komposit filler fiber glass mempunyai keunggulan dan keistimewaan yang dapat menggantikan bahan logam, baja dan kayu.

“Karena keunggulannya ini, kebutuhan fiber glass setiap tahun terus meningkat dan bisa mencapai ratusan juta ton,” ungkapnya, Rabu (17/7/2013).

Namun sifat fiber glass yang sintetis, tidak bisa didaur ulang dan berbahan dasar minyak bumi, merugikan alam yang berdampak pada global warming. Dalam jangka panjang pemakaian fiber glass secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.

Oleh karena itu, perlu ada terobosan berupa serat alam sebagai filler biokomposit dari bahan alami, seperti tumbuhan dan hewan. “Salah satu serat alam yang sangat potensial bisa menggantikan fiber glass pada komposit adalah selulosa kulit rotan,” katanya.

Selain itu, ketersediaannya di Indonesia cukup melimpah. Kementerian Perindustrian RI mengklaim Indonesia sebagai negara penghasil rotan terbesar di dunia. Diperkirakan 85% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia. Dari jumlah tersebut 90% rotan dihasilkan dari hutan alam di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

Total nilai ekspor produk rotan sepanjang tahun 2012 mencapai US$ 202,67 juta. Terdiri dari rotan furnitur senilai US$ 151,64 juta dan rotan kerajinan US$ 51,03 juta.

Menurutnya, hasil utama rotan adalah batangnya, yang duri, kulit dan pelepah daunnya sudah dihilangkan. Sementara itu kulit rotan menjadi limbah yang dapat dijadikan produk substitusi inovatif  bernilai jual tinggi.

Setiap panen limbah kulit rotan mencapai 28,5% – 40%. “Bayangkan bila produksi rotan 300.000 ton maka limbah kulitnya bisa mencapai sekitar 150.000 ton lebih. Ini peluang yang sangat besar,” kata Siti.

Dia menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil riset Karakterisasi Selulosa Kulit Rotan Sebagai Material Pengganti Fiber Glass pada Komposit yang dilakukan bersama Tim IPB Y.Aris Purwanto, Prof. Tineke Mandang, Akhirudin Maddu, dan  tim PTBIN-BATAN Puspiptek Serpong, Setyo Purwanto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herry Suhendra
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper