Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Industri Kaca Melambat

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja industri kaca lembaran dan pengaman dalam negeri melambat dan cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir akibat ketidakpastian berusaha, terutama terkait dengan kebijakan energi.

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja industri kaca lembaran dan pengaman dalam negeri melambat dan cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir akibat ketidakpastian berusaha, terutama terkait dengan kebijakan energi.

Tahun ini, pertumbuhan industri ini diperdiksi hanya mampu tumbuh maksimal 5,5%.

Kepala Unit Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan menuturkan peraturan pemerintah justru sering menjadi hambatan bagi pelaku industri untuk ekspansi. Hal yang paling menjadi hambatan adalah kebijakan energi yang ditandai dengan terus naiknya biaya energi.

“Biaya energi seperti tarif listrik dan harga gas industri yang terus naik itu yang menjadi penghambat. Semester I kemarin, industri ini hanya bisa tumbuh sekitar 5%,” kata Yustinus saat dihubungi Bisnis, Rabu (10/7/2013).

Sementara itu, sampai akhir tahun, industri diprediksi hanya mampu tumbuh maksimal sebesar 5,5%. Meski masih tumbuh, terlihat terjadi perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang sekitar 8%.

Sebab itu, pihaknya berharap pemerintah tidak memiliki niat lagi pada semester II ini untuk menaikkan harga gas industri. “Adanya kenaikan harga BBM bersubsidi, gas, listrik, dan tentunya upah minimum provinsi (UMP), ini sangat berpengaruh sekali,” lanjutnya.

Menurutnya, bahan baku gas sangat dibutuhkan untuk industri kaca lembaran. Sedangkan listrik, merupakan penopang utama kaca pengaman.

Pada semester I kemarin, sebagian besar anggota asosiasi sudah memutuskan untuk menaikkan harga jual sekitar 5%-10% akibat kenaikan tarif listrik dan harga gas secara bersamaan. Pada sementer dua ini, bila harga gas industri naik kembali, pihaknya akan mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual kembali.

“Tapi kami bukannya setiap ada kenaikan biaya energi langsung menaikkan harga jual, kami akan lihat dahulu dampaknya dua bulan bagaimana, kalau memang diperlukan ya dinaikkan,” ungkapnya. Adapun biaya energi memiliki kontribusi sebesr 30% dalam kegiatan operasional.

Seperti diketahui, tarif dasar listrik tahun ini naik sebesar 15% secara bertahap. Kemudian, harga gas industri juga sudah naik pada September 2012 sebesar 35% dan April 2013 naik kembali 15%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper