Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA DAGING AYAM: Sudah di Luar Kendali, Peritel Dituding

BISNIS.COM, JAKARTA—Ketua Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton Supit mengaku lonjakan harga yang terjadi di pasaran di luar kendali peternak.

BISNIS.COM, JAKARTA—Ketua Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton Supit mengaku lonjakan harga yang terjadi di pasaran di luar kendali peternak.

“Permasalahan di tingkat peternak memang sudah complicated, tetapi kenaikan harga ini di luar kendali kami. Bisa saja di tingkat peritel,” ujar Anton kepada Bisnis, Minggu (7/7/2013).

Dia menambahkan harga masih wajar bila berkisar antara Rp30.000 dan Rp35.000 per kg. Perhitungannya, harga balik modal (BEP) daging ayam berkisar Rp23.000-Rp25.000 per kg, sedangkan bentuk karkas dijual Rp30.000 per Kg.

Anton menjelaskan dari harga BEP daging ayam ini, 70% dipengaruhi oleh harga pakan ternak, yang 50%-nya ditentukan oleh harga jagung. Oleh karena itu, harga daging ayam dipengaruhi oleh bermacam efek yang saling berantai.

Anton menambahkan kenaikan harga daging ayam ini sebagai kompensasi kerugian peternak selama 6 bulan. Mereka biasanya memanfaatkan peningkatan permintaan pada periode sebelum puasa hingga Lebaran untuk mengambil keuntungan atau membalikkan modal.

Diprediksi harga akan menurun dan stabil saat pertengahan puasa. Lalu, harga ayam akan kembali anjlok pasca Lebaran.

"Kenaikan ini lebih disebabkan lonjakan permintaan yang tidak bisa dipenuhi oleh pasokan. Ini dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi dari ayam hidup yang langsung dipotong,” tuturnya.

Anton mengharapkan pemeritah bisa mengatur ketersediaan daging ayam ini dalam bentuk chilled layaknya daging sapi. Nantinya saat terjadi peningkatan permintaan pasokan tetap akan tersedia, tidak hanya dari ayam hidup.

Dia menjelaskan stok daging ayam pada Juni-Agustus mencapai 427.000 ton, sedangkan telur 400.000 ton. Pasokan ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa dan Lebaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper