BISNIS.COM, JAKARTA--Produksi industri alat berat pada kuartal II/2013 membaik seiring meningkatnya permintaan dari sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Produksi alat berat pada kuartal II/2013 meningkat lebih dari 50% yakni mencapai 1.853 unit dibandingkan dengan produksi kuartal I/2013 sebanyak 1.234 unit.
Ketua Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Pratjojo Dewo berharap kondisi ini mampu menjadi titik balik kelesuan yang dihadapi pelaku industri sejak kuartal III/2012. Adapun, penyebab kelesuan pada tahun lalu terutama berasal dari sektor pertambangan, yakni melemahnya harga batubara.
Jika dibandingkan dengan semester I/2012 yang mencapai 5.004 unit, produksi alat berat pada periode yang sama tahun ini hanya 60% yakni total 3.087 unit.
"Mudah-mudahan pada semester berikutnya akan kembali normal seperti pada tahun lalu. Oleh karena itu, meski tidak akan seperti jumlah produksi tahun lalu, kami optimistis menaikkan total menjadi 6.500 unit hingga 7.000 unit sepanjang tahun ini," ujar Pratjojo, kepada Bisnis, Kamis (4/7/2013).
Sepanjang 2012, produksi industri alat berat mencapai 7.946 unit. Adapun rinciannya, pada kuartal I sebanyak 2.470 unit, kuartal II sebanyak 2.533 unit, kuartal III sebanyak 1.689 unit, dan kuartal IV sebanyak 1.254 unit.