BISNIS.COM, JAKARTA –Masyarakat mengurangi tabungan seiring kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Perusahaan riset global Kadence International mencatat penurunan 16% dari survei yang dilakukan terhadap 500 responden di lima kota besar di Indonesia.
Sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi, responden rata-rata menabung Rp977.000 per bulan. Namun setelah kenaikan, responden hanya menabung Rp823.000 per bulan.
Penurunan jumlah tabungan tertinggi terjadi di Balikpapan, yakni dari Rp1,88 juta menjadi Rp1,53 juta per bulan atau turun 19%.
Kota besar di Kalimantan Timur itu merupakan salah satu daerah paling mahal di Indonesia yang masyarakatnya akan meningkatkan pengeluaran untuk makanan ketika terjadi kenaikan harga BBM.
Di urutan kedua, tercatat Jabodetabek dengan penurunan jumlah tabungan 18% menjadi Rp718.000 per bulan karena harus meningkatkan pengeluaran untuk membeli BBM dan membayar tagihan listrik dan air.
Sementara itu, Medan menempati posisi ketiga dengan penurunan 12% menjadi Rp1,25 juta per bulan. Makassar turun 11% menjadi Rp931.000 per bulan dan Surabaya turun 10% menjadi Rp685.000 per bulan.