BISNIS.COM, JAKARTA-Penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi mengubah perilaku konsumsi masyarakat terutama dalam konsumsi rokok dan makanan.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kadence International, sebanyak 34% dari total responden yang disurvei menyatakan akan mengurangi anggaran membeli rokok. Adapun 46% responden menyatakan tidak akan mengubah pengeluaran, sedangkan 20% justru menaikkan pengeluaran untuk membeli rokok.
Sebagian besar masyarakat yang mengurangi pembelian rokok berasal dari kelas menengah ke bawah yang berjumlah 274 responden atau 55% dari seluruh responden yang disurvei.
Masyarakat menengah ke atas cenderung tidak mengubah pola pengeluaran untuk rokok.
Sebanyak 57% responden pun memangkas pengeluaran untuk makan di luar, sedangkan 28% tidak mengubah anggaran. Hanya 14% responden yang justru menambah pengeluaran untuk kebutuhan itu.
Baik masyarakat kelas menengah ke atas maupun menengah ke bawah memotong anggaran makan di luar guna menutup tambahan pengeluaran untuk BBM, tagihan air dan listrik.
Kadence melakukan survei di 9 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Medan, Balikpapan dan Makassar, selama 23 Mei-3 Juni. Harga BBM naik boro-boro bisa nabung.