Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEFISIT ANGGARAN: Ditambal dengan Bond Valas Domestik

BISNIS.COM, JAKARTA-Saat penerimaan pajak terancam shortfall, pemerintah akan menambal defisit penerimaan negara dengan menerbitkan surat berharga negara denominasi valuta asing di pasar domestik pada Oktober 2013.

BISNIS.COM, JAKARTA-Saat penerimaan pajak terancam shortfall, pemerintah akan menambal defisit penerimaan negara dengan menerbitkan surat berharga negara denominasi valuta asing di pasar domestik pada Oktober 2013.

Dalam APBN-P 2013, pemerintah menambah rencana penerbitan SBN sebesar Rp51,36 triliun sehingga total target SBN netto dalam APBN-P 2013 menjadi Rp231,8 triliun dari semula Rp180,44 triliun.

Penambahan SBN terjadi karena adanya peningkatan defisit anggaran dari 1,65% pada APBN 2013 menjadi 2,38% dalam APBN-P 2013. Akibatnya, pembiayaan defisit anggaran pun bertambah menjadi Rp224,19 triliun semula Rp153,34 triliun.

Pada saat yang sama, APBN-P 2013 memangkas penerimaan pajak dari Rp1.042 triliun menjadi Rp995 triliun. Realisasi penerimaan pajak pun terancam shortfall, karena per 14 Juni 2013 hanya terealisasi 38,6%.

Guna menambal defisit itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan menyampaikan akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) pada Oktober dengan target indikatif US$250 juta-US$500 juta.

“[Penerbitannya] semester dua, rencananya Oktober,” ujarnya di DPR, Selasa (25/6/2013) malam.

Menurutnya, penerbitan SBN berdenominasi valas, kendati dilakukan di pasar domestik, memiliki tingkat imbal hasil (yield) yang lebih rendah dibandingkan dengan SBN berdenominasi rupiah.

Namun, dia belum bisa mengungkapkan jenis dan komposisi SBN valas yang diterbitkan itu beserta tingkat yield yang akan ditawar kan ke investor. Pasalnya, pemerintah akan melihat minat pasar.

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang, rentang yield SBN berdenominasi valas dengan tenor 1 sampai 30 tahun pada 31 Mei 2013 berkisar antara 0,878% sampai
5,118%.

Tingkat yield tersebut lebih rendah dibandingkan dengan SBN berdenominasi rupiah dengan tenor 1 sampai 30 tahun pada periode yang sama yang berkisar antara 4,31% sampai 6,91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bisnis Indonesia (27/6/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper