BISNIS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui subsidi kredit petani belum berjalan optimal. Padahal subsidi ini diharapkan petani mampu mengembangkan usahanya.
Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian, Maman Suherman mengakui saat ini program tersebut belum berjalan secara optimal, karena petani masih kesulitan mendapatkan penjamin kredit bank.
“Masalah yang ditemui dilapangan adalah sulitnya mendapat penjamin kredit petani. Padahal penjamin ini memiliki peran yang penting, tidak adanya penjamin, akan otomatis dana kredit-pun tidak akan cair,” katanya beberapa waktu lalu kepada Bisnis, Senin (24/6/203)
Pihaknya mengharapkan pemerintah daerah turun tangan untuk mengatasi masalah ini, karena jika hal ini di bebankan ke pemerintah pusat atau Kementan, Dia mengakui dana yang tersedia saat ini tidak memungkinkan.
“kalau pusat kan sudah memberikan kucuran dana untuk subsidi bunga, pupuk, benih dan sebagainya. Jadi kita mengharapkan pemerintah daerah yang harus turun tangan untuk menjamin kredit petani ini, kalau semua dibebankan ke kita [pemerintah pusat], butuh anggaran yang besar, masalahnya APBN kita ‘kan terbatas,” ungkapnya.
Salah satu solusi yang bisa di tempuh pemerintah adalah dengan mengembangkan koperasi petani, koperasi petani ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah kredit petani yang sudah lama terjadi ini.