BISNIS.COM, JAKARTA--Ketua Komite Pengawas Proyek Kalibaru Erry Riyana Hardjapamekas menjelaskan pembangunan terminal I Kalibaru berjalan sesuai jadwal dan ditargetkan beroperasi pada Desember 2014.
Erry menambahkan saat ini pembangunan dalam tahap pemasangan tiang pancang , proses reklamasi pantai dan pembuatan brickwater.
“Pembangunan fisik sudah ada sekitar 1.500 tiang pancang yang dipasang dan sudah menggunakan 150.000 batu,” katanya.
Selain itu tender operator terminal II dan III juga sedang dilakukan dan ditargetkan pemenang tender akan diumumkan pada Agustus 2013 sehingga pembangunan segera dilakukan.
Menurutnya pembentukan komite pengawas proyek Kalibaru untuk mencegah adanya intervensi pada pelaksanaan proyek oleh PT Pelabuhan Indonesia II dengan investasi Rp24 triliun.
PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II ) merecanakan mengembangkan terminal Kalibaru dalam dua tahap hingga 2023. Pembangunan tahap I dilakukan sejak 2012 hingga 2017 meliputi tiga terminal peti kemas seluas 132 hektar dan dua terminal produk peteroleum seluas 48 hektar.
Kapasitas tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk petroleum itu dapat menampung 4,5 juta TEUs peti kemas per tahun dan 10 juta m3 oil dan gas per tahun.
Pemerintah akan memberikan Pelindo II hak membangun dan mengoperasikan terminal tahap II bila utilisasi terminal peti kemas tahap I sudah mencapai hingga 70%.
Pembangunan proyek tahap II akan dilakukan pada 2018 hingga 2023 meliputi 4 terminal seluas 300 hektar dengan kapasitas 8 juta TEUs peti kemas per tahun.
Masa konsesi yang diperoleh Pelindo II dalam pengelolaan pelabuhan Kalibaru selama 70 tahun dan kerja sama pemanfaatan serta pengoperasian selama 25 tahun
Pelindo II harus membayar biaya konsesi pada negara yaitu 0,5% per tahun dari pendapatan kotor terminal sejak terminal dioperasikan secara komersial.