BISNIS.COM, JAKARTA – Negara-negara di Asia Pasifik akan membicarakan fasilitasi kemudahan visa untuk memacu pariwisata di kawasan itu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan pembicaraan itu akan dilakukan di sela pertemuan tingkat menteri Asia Pasific Economic Cooperation (Apec Ministerial Meeting) di Bali pada Oktober.
Fasilitasi itu berupa kemudahan bagi mereka yang disebut low risk traveler untuk mendapat jalur khusus tanpa melalui antrean panjang di counter bea dan cukai serta imigrasi sebelum masuk ke suatu negara.
Low risk traveler atau trusted traveler adalah turis berisiko rendah yang antara lain diyakini tidak membawa barang-barang terlarang, seperti narkotika dan obat terlarang, senjata dan penyakit.
Negara-negara anggota ekonomi Apec nantinya saling bertukar data wisatawan di negara masing-masing.
Sejauh ini negara Apec sebatas menerapkan Apec bussiness card yang memberi kemudahan bagi pebisnis untuk keluar masuk antarnegara di kawasan dan pembebasan visa di beberapa negara.
“Kami akan membuat rencana aksi untuk inisiatif yang sebetulnya sudah disampaikan leader, yakni travel facilitation initiative atau TFI. Ini wujudnya, rencana aksinya dalam bentuk fasilitasi visa,” katanya seusai rapat koordinasi persiapan Apec Ministerial Meeting (AMM) 2013, Jumat (21/6/2013).
Dengan program ini, lanjutnya, pariwisata di kawasan Asia Pasifik akan berkembang. Bagi Indonesia, program itu mendukung target 10 juta wisatawan mancanegara pada 2014 dan 25 juta wisman pada 2025.
Studi pun menunjukkan negara dan wilayah yang sudah memberlakukan fasilitasi kemudahan visa dapat mendongkrak jumlah wismannya antara 10%-20%.
AMM 2013 diperkirakan dihadiri oleh 5.000-7.000 peserta yang terdiri atas delegasi pemerintah, pebisnis dan media di Asia Pasifik. Ajang ini menurut Mari akan memberikan dampak ganda bagi industri hotel, transportasi dan industri kreatif. (LN)