BISNIS.COM, JAKARTA—Produksi Biji Kakao petani di Sulawesi Barat tepatnya di Kabupaten Mamuju dan Majene diperkirakan turun hingga 20% akibat meningkatnya serangan busuk buah. Peningkatan ini di sinyalir akibat anomali cuaca yang sedang melanda kawasan tersebut.
Koordinator Kelompok Petani Kakao, Pasennangi mengatakan cuaca saat ini merugikan petani kakao. Udara yang cenderung lembab membuat jamur buah berkembang dengan baik, akibatnya ada penyakit busuk buah yang disebabkan jamur-pun turun meningkat.
“Produksi turun sekitar 20% sampai 30% akibat meningkatnya penyakit busuk buah yang disebabkan oleh jamur ini, cuaca yang lembab sangat mendukung perkembangan jamur,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis hari ini, Selasa (18/6/2013).
Hal ini sangat disayangkan, mengingat permintaan akan komodtas ini terus naik bahkan seringkali produksi tidak mampu menutupi permintaan. “Kalau permintaan sampai saat ini masih sangat tinggi dan terus naik, karena itulah kita sangat menyayangkan kejadian busuk buah ini,” katanya.
Saat ini, ada tiga perusahaan besar yang langsung turun kelapangan untuk membeli biji kakao petani. Sebelumnya, petani kakao menjual hasil perkebunannya ke tengkulak atau pabrikan kecil dengan harga yang sedikit lebih murah.
“Sudah ada tiga perusahaan besar yang masuk ke daerah kami, mereka membeli langsung hasil perkebunan petani disini tanpa melalui perantara lagi,” katanya.
Meskipun demikian, Pasennangi mengakui bahwa kualitas yang dihasilkan petani kakao diwilayahnya belum sepenuhnya berkualitas bagus, padahal untuk mendapatkan harga yang baik, petani harus menghasilkan produk kakao yang berkualitas baik.
