Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAMUS BISNIS: Garis kemiskinan, apa maksudnya?

BISNIS.COM, JAKARTA-Anda tentu sering mendengar istilah di bawah angka Garis Kemiskinan. Apa sih maksudnya? Berikut pengertian resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai istilah tersebut.

BISNIS.COM, JAKARTA-Anda tentu sering mendengar istilah di bawah angka Garis Kemiskinan. Apa sih maksudnya? Berikut pengertian resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai istilah tersebut.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar atau basic needs approach. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan- Makanan (GKBM).

Pertama, Garis Kemiskinan Makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari.

Paket komodias kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditas, yaitu padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak, dan lemak, dll.

Kedua, Garis Kemiskinan Bukan Makanan yakni kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditas kebutuhan dasar bukan makanan diwakili oleh 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan.

Penghitungan Garis Kemiskinan tersebut dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata- rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan pada tahun 2011 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)yang dilakukan bulan September 2011.

Jumlah sampel sebesar ±75.000 rumah tangga, dimaksudkan supaya data kemiskinan dapat disajikan sampai tingkat provinsi.

Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil survei SPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditas pokok bukan makanan.

SUMBER: BPS

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia Intelligent Unit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper