BISNIS.COM, JAKARTA—Struktur kota yang tidak efisien, kemacetan transportasi, serta banjir yang kian marak menjadi permasalahan serius dalam penataan kota yang berkelanjutan.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan perencanaan kota dan permukiman saat ini telah mengalami perkembangan dan transformasi.
“Tantangan saat ini adalah pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjaga rencana yang sudah ditetapkan melalui aturan zonasi serta bentuknya insentif dan disinsentif , dan menguatkan kepedulian masyarakat terhadap kota yang keberlanjutan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/6/2013).
Hermanto Dardak, yang juga merupakan Vice President Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlement (EAROPH) Indonesia, menambahkan berbagai kebijakan penataan ruang telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Salah satunya yakni pembangunan kota hijau (green city).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Bernadus Djonoputro menuturkan Indonesia menjadi negara yang memiliki tantangan terbesar dalam perencanaan wilayah dan kotanya.
“Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan karakteristik yang berbeda dan berada dalam daerah rawan bencana tentu menjadikan untuk menjadikan kota-kota di Indonesia sustainable,” ujarnya.