BISNIS.COM, JAKARTA—Perajin batik khas Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat, siap bersaing dengan batik dari daerah lain di Indonesia, yang sudah populer dan didukung kesiapan daerah itu untuk menggarap pasar domestik.
Neddy Rafinaldy Halilm, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan batik unggulan dari kedua daerah itu telah duiluncurkan sebagai salah satu kesiapan untuk bersaing di pasar nasional.
”Masing-masing produk batik kedua daerah itu memiliki kekuatan dan keunggulan khas, dan mereka kita bimbing secara bersama serta diperkuat dan dibina Dewan kerajinan Nasional [Dekranas],” katanya kepada Bisnis, Selasa (11/6).
Ciri khas batik Sukabumi adalah motif keindahan panorama pantai Pelabuhanratu, corak bunga anthurium dan soka, serta gambar penyu sebagai lambang Kabupaten Sukabumi. Batik khas Cianjur mengusung tema mamaos, maento, dan ngaos yang bermakna nyanyian atau degung, mengaji dan unsur silat.
Bela diri asli nusantara dari Cianjur dikenal dengan silat Cimande, dan seluruh nuansa yang terkait ciri khas kedua daerah itu dipadukan dalam produk batik. Peluncuran batik kedua daeah itu ditandai dengan pameran pada awal Juni 2013 di Cianjur, Jawa Barat.
Pameran dihadiri Ketua Bidang Pengembangan Usaha Dekranas Inggrid Maria Palupi yang juga istri Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan. Adapun provinsi yang menjadi pemimpin produk batik Indonesia saat ini berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dengan kekekuatan masing-masing batik Sukabumi dan Cianjur, pemerintah optimistis industri batik nasional semakin kompetitif. Batik Sukabumi, misalnya, diperkuat oleh desainer nasional, yakni Wignyo Rahardi.