BISNIS.COM, JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berharap pelaku industri pariwisata mampu memanfaatkan besarnya potensi laut yang dimiliki oleh Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan kekayaan potensi laut bisa dimanfaatkan untuk industri ekonomi kreatif.
"Ini bisa mengubah cara pandang masyarakat terhadap laut yang sebelumnya dipandang sebagai sumber produksi dengan keragaman biologi menjadi sumber daya kreativitas," ujarnya saat meresmikan rangkaian perayaan Hari Nusantara, Senin (10/6).
Dia menjelaskan beberapa hal yang dapat diangkat diantaranya keanekaragaman kuliner, mendorong seni budaya pesisir, perfilman nasional. "Beberapa industri ini bisa memanfaatkan laut dan masyarakatnya sebagai objek maupun ide.”
Mari yang juga sebagai Ketua Umum Pelaksanaan Peringatan Hari Nusantara 2013 menambahkan peringatan ini bersamaan dengan acara World Oceans Day. Puncak peringatan akan diadakan di Palu, Sulawesi Tengah, pada 13 Desember 2013.
Hari Nusantara pada hakekatnya adalah penekanan kembali Deklarasi Juanda 1957 yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia, termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Tema yang diangkat untuk Hari Nusantara tahun ini adalah “Setinggi langit sedalam samudera potensi pariwisata dan kreativitas Nusantara yang tak terhingga”. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan dengan laut.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk mengembangkan tujuh wisata tematik (minat khusus), tiga diantaranya terkait dengan pantai dan laut (wisata alam dan ekowisata, wisata olahraga dan rekreasi, dan wisata kapal pesiar).
Namun, pengembangan wisata tematik ini memerlukan dukungan kerja sama dengan kementerian lain dan pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Mari menyampaikan berdasarkan hasil survey World Economic Forum 2012, peringkat kepariwisataan Indonesia naik dari posisi 74 pada 2011 menjadi 70 dari 140 negara. Indonesia juga berhasil menduduki peringkat enam untuk keindahan alam.
“Beberapa waktu lalu kita juga berhasil memukau pengunjung ITB Berlin 2013 dengan menampilkan replika Kapal Phinisi sebagai daya tarik dan ikon dari Paviliun Indonesia. Ini adalah wujud sinergi pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat positif untuk meningkatkan kebanggaan kita sebagai Bangsa Indonesia yang telah memiliki tradisi dan sejarah kelautan sejak ribuan tahun yang lalu,” ungkapnya.