BISNIS.COM, BOGOR: Sejumlah mahasiswa IPB dari berbagai Fakultas antara lain Fahmi Hasan, Peni Pitriani Frimadi, Chandra Rochiyat, Rosalia Tiara Dhewi menciptakan sebuah inovasi berupa sensor yang dibingkai dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penerapan Teknologi.
Karya mereka diberi judul “Rancang Bangun Sistem Pengontrolan Jarak Jauh untuk Mengukur Kualitas Air di Kolam Budidaya Ikan Patin Menggunakan Sensor pH, Suhu, dan DO (Dissolved Oxygen) Berbasis GSM/GPRS”.
“Inovasi teknologi rancang bangun sistem pengontrolan jarak jauh ini dibuat untuk mengukur kualitas air di kolam budidaya ikan patin menggunakan Sensor pH, Suhu, dan DO (Dissolved Oxygen) berbasis GSM/GPRS untuk mempermudah pemantauan kadar pH, suhu dan DO dalam kolam budidaya khususnya ikan patin yang murah dan efisien,” kata salah seorang pencipta alat ini, Fahmi Hasan, Sabtu (8/6/2013).
Rancang bangun sistem pengontrolan jarak jauh untuk mengukur kualitas air di kolam budidaya menggunakan Sensor pH, Suhu, dan DO (Dissolved Oxygen) berbasis GSM/GPRS.
Alat ini diharapkan bisa menjadi inovasi teknologi yang dapat mempermudah dalam mengontrol kondisi lingkungan budidaya ikan patin, sehingga kualitas air dapat dikelola dengan baik.
Selain itu, inovasi alat tersebut bisa menjadi jawaban atas mahalnya harga sensor pH, suhu dan DO portable yang beredar dipasaran dan efisiensi waktu maupun tenaga yang harus dikeluarkan oleh pembudidaya untuk melakukan pengukuran di kolam budidaya.
Fungsi sensormultiprobe pH, suhu dan DO ini ditujukan kepada pembudidaya ikan khususnya pembudidaya ikan patin, sebagai alat pemantau jarak jauh kualitas air kolam budidaya ikan patin.
Sensor multiprobe pH, suhu dan DO ini dapat menjadi pemantau jarak jauh untuk mengatasi berbagai masalah yang bermunculan di kolam budidaya akibat perubahan kadar pH, suhu dan DO yang dapat diketahui melalui sensor yang terpasang di kolam budidaya ikan patin yang terhubung dengan jaringan GSM/GPRS yang masih terbilang murah dan efisien.
Salah satu faktor keberhasilan proses budidaya ikan khususnya ikan patin adalah mengetahui nilai pH, suhu dan DO yang selalu berubah setiap jamnya yang akan berakibat langsung dengan kehidupan ikan.
Namun, alat untuk memadukan ketiga sensor tersebut di pasaran hampir semuanya produk impor dan harganya lebih dari Rp10 juta dan belum terjangkau oleh kebanyakan pembudidaya ikan dalam skala kecil.
Aquaculture Water Quality Control berbasis GSM/GPRS dapat diterapkan untuk memudahkan dalam pemantauan lingkungan budidaya sehingga dapat meningkatkan produksi ikan patin.
Program ini masih perlu dikembangkan lagi untuk menghasilkan suatu produk yang dapat dipergunakan secara luas. Alat ini perlu dikemas agar terlihat menarik dan penambahan fungsi alarm langsung menyalakan kincir untuk meningkatkan oksigen dalam air.