BISNIS.COM, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sedikit berubah setelah mengalami lonjakan tertinggi dalam satu bulan sebelum keluar laporan yang memprediksi stok minyak mentah AS menyusut dan optimalisasi kilang minyak meningkat.
Nilai kontrak perdagangan berjangka mendekati level tertinggi dalam dua hari di bursa New York setelah menanjak 1,6% kemarin. Posisi tersebut merupakan yang tertinggi sejak 3 Mei dan cadangan minyak AS diduga turun 650,000 barel pekan lalu, menurut rata-rata perkiraan dari 10 analis berdasarkan hasil survei Bloomberg News menjelang data dari pemerintah keluar besok.
Kegiatan penyulingan minyak meningkatkan untuk pertama kalinya dalam tiga pekan, menurut survei itu. American Petroleum Institute akan mengeluarkan laporan terpisah hari ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (4/6/2013).
Harga minyak WTI untuk pengiriman Juli tercatat US$93,18 per barel atau turun 27 sen di bursaNew York Mercantile Exchange pukul 9:40 pagi waktu Sydney atau pukul 6:40 WIB. Volume dari seluruh kontrak yang ditransaksikan tercatat 65% di bawah rerata 100 hari. Kontrak tersebut naik US$1,48 ke posisi US$93,45 kemarin.
Harga minyak Brent untuk pembayaran Juli naik US$1,67, atau 1,7%, ke posisi US$102,06 per barel di bursa ICE Futures Europe kemarin. Sedangkan harga minyak benchmark Eropa tersebut ditutup dengan harga premium US$8,61 terhadap kontrak WTI. (ltc)