Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ACFTA: Pelaku Usaha Diingatkan Belajar dari Kegagalan

BISNIS.COM, JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengingatkan agar seluruh pelaku usaha terkait nasional harus bisa belajar dari kegagalan yang dialami pada pasca perdagangan bebas antara Asia Tenggara dengan China.

BISNIS.COM, JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengingatkan agar seluruh pelaku usaha terkait nasional harus bisa belajar dari kegagalan yang dialami pada pasca perdagangan bebas antara Asia Tenggara dengan China.

Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Bidang UKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mengatakan perdagangan bebas Asean pada 2015 juga tidak terelakkan, namun kegagalan pada Asean-China Free Trade Area (ACFTA) jangan sampai terulang.

“Ketika perdagangan bebas antara Asean dengan China dibuka, pasar Indonesia lalu dibanjiri produk China. Artinya dalam perdagangan itu Indonesia khususnya mengalami defisit,” ketika tampil di talk show persiapan Jawa Timur menyongsong  Asean Economic Community 2015 di Surabaya seperti disampaikan melalui siaran persnya hari ini, Rabu (29/5/2013).

Padahal, katanya, persiapan Indonesia cukup panjang untuk menyongsong pemberlakukan perdagangan bebas internasional pada 2010 tersebut, yakni 6 tahun. Namun waktu sangat panjangitu ternyata gagal dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Akibatnya, Indonesia yang menjadi salah satu negara masuk dalam perjanjian itu, kalah bersaing dengan China. Itu terjadi karena selama bertahun-tahun Indonesia tidak pernah memperbaiki produktivitas dan efisiensi,

Sebagai penangkalnya ketika itu, pemerintah harus mengeluarkan berbagai insentif supaya produktivitas UKM Indonesia lebih kompetitif. Oleh karena itu ada pertanyaan penting menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.

Dia lalu memaparkan ada beberapa alternatif yang bisa dijadikan pegangan.  Pertama,  Indonesia harus serius membenahi infrastruktur dan energi agar efisien. Kedua, apakah Indonesia juga sudah menjaga keperluan pasar dalam negeri.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menilai, apabila misalnya AEC dilaksanakan saat ini,  Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi paling siap menghadapinya. Sebab, wilayah ini paling siap dalam hal infrastruktur dan energi.

"Jawa Timur merupakan  provinsi paling siap menghadapi AEC. Daerah ini memiliki sejumlah keunggulan komoditas. Ada gas,sumber daya manusia yang bagus, lahan tersendia, pertanian dan peternakan juga tersedia," ungkap Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper