BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah menyangkal proses evakuasi kecelakaan PT Freeport Indonesia tidak transparan.
Menteri ESDM Jero Wacik menegaskan perusahaan Amerika Serikat tersebut melarang media dan pejabat masuk ke lokasi kecelakaan karena faktor keselamatan.
“Bukan tertutup, tapi terlalu danger. Begini, kalau dibolehkan masuk ambruk lagi siapa yang tanggung jawab,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (21/5/2013).
Dia juga menolak anggapan bahwa Freeport menolak kehadiran pejabat pemerintah untuk mengawasi proses evakuasi di lokasi situs Tembagapura, Papua tersebut.
Pihak perusahaan, jelasnya, tidak ingin fokus upaya evakuasi terganggu oleh berbagai persiapan yang harus dilakukan untuk menerima pejabat tinggi pemerintahan.
“Mereka sedang urus evakuasi, 2-3 hari lagi selesai. Kalau sekarang datang menteri, kan dia harus menerima. Buat apa kalau nanti mengganggu,” katanya.
Pada Selasa pekan lalu, terowongan tambang bawah tanah Big Gossan Mil 74 di Distrik Tembagapura runtuh dan menimpa ruang kelas 11 QMS Underground.
Pihak perusahaan menyatakan pada saat kejadian ada 38 orang yang diketahui berada di lokasi kecelakaan.
Sampai saat ini, sudah ada 27 pekerja yang berhasil dievakuasi termasuk 17 orang korban tewas.