BISNIS.COM, JAKARTA—Konsumsi rumah tangga diproyeksikan masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi pada 2014, meskipun pemerintah tetap menggenjot investasi dan belanja pemerintah.
Armida S. Alisjahbana, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, mengatakan meskipun konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama, investasi dan konsumsi pemerintah diharapkan memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi 2014 dibandingkan dengan realisasi tahun ini.
“[investasi] Kuartal I tahun ini memang melambat, makanya ke depannya pemerintah mengusahakan supaya pertumbuhannya optimal,” katanya seusai sidang paripurna DPR, Senin (20/5/2013).
Di sisi pengeluaran pemerintah, Kepala Bappenas mengharapkan momen pemilu bisa mendorong peran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain mendorong pengeluaran pemerintah, lanjutnya, momen pemilu juga memberikan efek berganda [multiplier effect] bagi komponen pertumbuhan ekonomi lainnya.
“Secara umum, pemilu bisa memberi tambahan 0,15—0,2 persen poin ke pertumbuhan ekonomi kalau melihat pengalaman pada 2004 dan 2009,” ujarnya.
Dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 2014 di DPR, pemerintah memproyeksi kontribusi konsumsi rumah tangga dalam pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 2,8%—3,1%. Adapun, kontribusi konsumsi pemerintah dan investasi, berturut-turut hanya 0,4% dan 2,2%—2,6%, sedangkan kontribusi ekspor-impor berkisar 0,7%—0,9%.
Berdasarkan laju pertumbuhannya, proyeksi laju pertumbuhan semua komponen pertumbuhan ekonomi 2014 lebih rendah dibandingkan dengan target APBN 2013, kecuali untuk komponen konsumsi rumah tangga.