BISNIS.COM,JAKARTA--BUMN jalan tol, PT Jasa Marga Tbk menilai skema pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui proyek infrastruktur kerja sama antara pemerintah dan swasta (KPS) sudah baik.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi menjelaskan skema bisnis yang dirancang pemerintah saat ini sudah cukup menjamin investor.
Salah satu proyek yang menggunakan skema KPS ialah jalan tol, yang merupakan core bisnis perusahaan. Menurutnya, pemberian dana dukungan pemerintah melalui viability gap fund (VGF) atau dukungan dana awal untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur juga terbilang adil.
"Kalau bangun tol itu kan ada yang rural dan urban. Kalau yang rural pasti lalu lintasnya di kondisi-kondisi tertentu saja, saat lebaran misalnya. Jadi memang dibutuhkan tapi pengembalian investasinya relatif kecil sehingga bisa didukung oleh pemerintah," jelasnya, Minggu (18/5/2013).
Hadi mencontohkan misalnya pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang berada di tengah hutan Alas Roban, sehingga lalu lintasnya pun tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, dengan dana dukungan dari pemerintah maka akan membantu pengembalian investasi investor.
Selain itu, pemberian dana talangan bergulir untuk pendanaan pengadaan tanah bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga cukup membantu, di samping land capping yang juga menjadi kewajiban dari pemerintah.
"Dengan adanya dukungan ini badan usaha hanya menanggung risiko 10% bila terjadi kenaikan harga tanah," katanya. (mfm)
JASA MARGA: Skema Pembiayaan Infrastruktur Sudah Adil
BISNIS.COM,JAKARTA--BUMN jalan tol, PT Jasa Marga Tbk menilai skema pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui proyek infrastruktur kerja sama antara pemerintah dan swasta (KPS) sudah baik.Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi menjelaskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium