Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Harga Minyak Turun akibat China mengurangi Permintaan

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)  turun hingga hari ketiga setelah pemrosesan minyak mentah di China mencapai evel terendah dalam 8 bulan pada April yang disertai peningkatan produksi negara OPEC.

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)  turun hingga hari ketiga setelah pemrosesan minyak mentah di China mencapai evel terendah dalam 8 bulan pada April yang disertai peningkatan produksi negara OPEC.

Sementara perbandingan harga minyak mentah  Brent terhadap WTI kian mendekat sampai ke level terendah selama 27 bulan.

 Harga minyak mentah turun,0,9 % setelah penyulingan di China merosot ke 9,36 juta barel per hari, menurut data yang dikeluarkan hari ini di situs web Biro Statistik Nasional di Beijing. Posisi itu merupakan level terendah sejak Agustus lalu dan 8% di bawah catatan pada Desember tahun lalu. Sementara produksi negara pengekspor minyak (OPEC) naik ke titik tertinggi selama lima bulan pada April.

“Pasok banyak di tengah permintaan melemah tidak pernah menunjukkan sinyal menggairahkan,” ujar Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts sebagaimana dikutip Bloomber hari ini, Selasa (14/5/2013).

 Pasar berharap China akan menyerap sebagian dari kelebihan pasok. Sekarang sepertinya pasok akan semakin banyak, terutama sejak OPEC memroduksi lebih banyak minyak mentah, ujarnya menambahkan.

 Minyak WTI untuk pengiriman Juni turun 87 sen dan bertengger di posisi US $95,17 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Harga naik hingga minggu ketiga dalam 5 hari sampai 10 Mei. Volume semua kontrak yang disepakati 9,5% di atas rerata 100 hari, menurut catatan di bursa tersebut.

 Sementara Harga minyak Brent untuk pengiriman Juni turun US$1,09, atau 1%, hingga mendekati US$102,82 pada bursa ICE Futures Europe di London. Volume itu 8,6% di bawah rerata 100 hari. Harga Brent terhadap WTI turun menjadi US$7.65, basis harga terendah untuk pembayaran sejak 20 Januari 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper