BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perhubungan bersama International Civil Aviation Organization mengadakan training pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi udara yang melibatkan 20 negara.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menjelaskan pelatihan di bidang transportasi udara sangat dibutuhkan mengingat saat ini Indonesia membutuhkan 800 pilot dan 1.000 tenaga engineer.
Bambang menambahkan 20 negara yang menjadi peserta training itu adalah Fiji, Nepal, Mongolia, Thailand, Ethiopia, Bangladesh, Bhutan, Vietnam, Laos, Kenya, Sri Lanka, Moldova, Mesir, Mexico, Iran, Kamboja, Ukraina, Afghanistan, Bostwana dan Vietnam.
“Indonesia mau meningkatkan kompetensi harus meningkatkan pelatihan agar meningkatkan profil Indonesia di bidang penerbangan internasional,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/5/2013).
Dia menambahkan program pelatihan yang akan diberikan adalah aviation internal auditor, dangerous goods training course, legal aspects of aviation security, safety management sistem, dan aerodrome certification training course.
Dalam pelatihan itu 70 peserta training dari 20 negara berkembang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan di Curug, Jawa Barat sejak 13 Mei hingga 24 Mei.
Menurutnya pihaknya juga mengharapkan keterlibatan pihak swasta untuk mendirikan sekolah pilot sebanyak 13 sekolah sehingga dapat meningkatkan jumlah pilot asal Indonesia.
Pada tahun ini sekolah tinggi penerbangan Indonesia, Curug, imbuhnya, mendidik 150 taruna calon pilot dan pada tahun depan ditargetkan dapat ditingkatkan menjadi 250 taruna.
Selain itu dia menambahkan pihaknya juga akan meningkatkan jumlah pilot dengan membuka sekolah pilot negeri di Banyuwangi. (ra)