BISNIS.COM, JAKARTA-PT Medco E&P Malaka menemukan gas dari sumur eksplorasi Matang-1, Blok A, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
Cadangan gas tersebut ditemukan setelah perseroan melakukan pengeboran sedalam 7.893 feet total vertical depth (TVD) di formasi Bampo Atas yang menjadi reservoir utama dengan ketebalan 90 feet.
Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz mengatakan dari hasil awal pengujian Sumur Matang-1 diketahui dapat mengalirkan gas sebanyak 25 juta kaki standar kubik per hari (million metric standart cubic feet per day/ MMscfd). Aliran tersebut terdapat pada choke 52/64 inci dengan kandungan H2S yang rendah dan kandungan CO2 yang mencapai 15%.
“Pengujian drill stem test (DST) sedang dilakukan untuk membuktikan cadangan gas di formasi Bampo. Diperkirakan pengujian DST itu akan selesai dalam waktu 1 minggu ke depan,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/5/2013).
Lukman mengungkapkan kegembiraannya dengan keberhasilan menemukan gas di sumur eksplorasi Matang-1. Alasannya, hal itu telah sesuai dengan strategi yang dilakukannya dengan melakukan kegiatan eksplorasi, sehingga dapat menambah cadangan minyak dan gas bumi (migas) dan meningkatkan indeks jangka waktu cadangan perseroan.
Perseroan sendiri membeli hak partisipasi Blok A pada 2007 dan menjadi operator dengan hak partisipasi sebesar 41,67%. Selain itu, Premier Oil juga memegang hak partisipasi sebanyak 41,67% dan Japex sebanyak 16,66%.
Kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Blok A diperoleh Medco hingga 2031 mendatang, dan sumur eksplorasi Matang-1 adalah sumur pertama yang dibor sejak 1997 di Aceh.
Tahun ini, PT Medco Energy Internasional Tbk yang merupakan induk perusahaan PT Medco E&P Malaka menganggarkan belanja modal sebesar US$550 juta. Dari situ, US$230 juta di antaranya akan digunakan pada sejumlah proyek hulu seperti pembangunan Kilang LNG Donggi-Senoro, pengembangan Area 47 di Libya, pengembangan Blok A di Aceh dan pengembangan enchanced oil recovery (EOR) di Rimau.
Untuk proyek upstream Senoro, Medco membutuhkan dana sebesar US$280 juta, yang tahun ini sudah direalisasikan sebesar US$140 juta, dan sisanya akan dianggarkan tahun depan. Sementara pembangunan kilang LNG Donggi-Senoro saat ini telah mencapai 85% dan diharapkan mulai berproduksi pada triwulan keempat 2014.
Kemudian pengembangan Blok A sudah berada pada tahap selesainya proses tender dan eksplorasi sedang memasuki tahap pengujian untuk menentukan cadangan gas baru. Investasi untuk Blok A diperkirakan mencapai US$160 juta.