BISNIS.COM, SEMARANG-- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengakui sampai saat ini baru 2% dari seluruh aset yang dimilikinya sudah termanfaatkan untuk bisnis komersial, di luar operasional layanan kereta api (KA).
"Seluruh aset yang kami miliki ini luasannya mencapai 270 juta meter persegi yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Vice President (VP) Aset Non-RoW (Right on Way) PT KAI M. Barlian di Semarang, Rabu (1/5).
Hal itu diungkapkannya di sela Kereta Api Exhibition Fair 2013 yang berlangsung di Gedung Lawang Sewu Semarang. Ajang pameran itu diikuti PT KAI beserta empat anak perusahaannya dan kalangan BUMN lainnya.
Dari total luas aset PT KAI yang mencapai 270 juta m2 itu, menurut Barlian, sejauh ini baru sekitar dua persennya sudah termanfaatkan secara optimal untuk kegiatan bisnis dan komersial.
"Memang masih sedikit yang termanfaatkan optimal, seperti jadi perkantoran, dan sebagainya. Kontribusinya pun juga masih sedikit atas pendapatan PT KAI. Ke depannya, aset-aset ini akan dimaksimalkan," katanya.
Menyinggung kendala atas pemanfaatan aset itu, ia mengatakan sebenarnya tidak ada kendala berarti, termasuk status bangunan cagar budaya sejumlah aset PT KAI itu, hanya pemanfaatannya yang kurang dimaksimalkan.
"Potensi aset-aset ini sebenarnya besar, apalagi kebanyakan kan berada di tengah kota. Kami berharap melalui kegiatan pameran semacam ini potensi aset untuk bisnis dan komersial semakin optimal," kata Barlian.
Sementara itu, Kepala PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Totok Suryono menyebutkan baru sedikit aset yang dimanfaatkan untuk bisnis komersial dari total aset di wilayah operasionalnya seluas 23 juta meter persegi.
"Kami menghitung baru dua persen dari total aset yang dimiliki sudah termanfaatkan. Dalam arti yang kami kelola sendiri dan memberikan 'value' tinggi. Kalau yang disewa banyak, namun kan nilainya kecil," katanya. (if)