BISNIS.COM, JAKARTA—PT Lotteria Indonesia, kelompok bisnis raksasa ritel Korea Selatan Lotte Mart, memberi kesempatan kepada para investor mengembangkan gerai restoran cepat saji Lotteria lewat sistem kemitraan dengan investasi awal Rp1,5 miliar.
Vice President Director Lotteria Indonesia Goenardjodi Goenawan mengatakan pihaknya menjamin pola kemitraan tersebut akan memberi imbal hasil hingga Rp600 juta dalam kurun waktu 3 tahun.
Lotteria membuka peluang kepada investor, baik dari Jakarta maupun luar Jakarta yang tertarik terjun ke bisnis restoran cepat saji dengan mengandalkan keunikan cita rasa hidangan makanan dari Negeri Ginseng tersebut.
"Semisal ada investor punya ruko dengan lahan parkir yang lumayan luas, bisa untuk 10 kendaraan, kami siap bekerja sama mengembangkan bisnis Lotteria melalui sistem kemitraan," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Minggu (28/4/2013).
Dia menjelaskan pola kemitraan itu dipersyaratkan bagi pemilik ruko yang telah menyelesaikan sebagian atau lebih dari 50% fasilitas kredit pembelian properti yang diberikan. "Atau ruko itu sudah milik pribadi dengan cara dibeli tunai," ungkapnya.
Lotteria, lanjutnya menawarkan sistem bagi hasil selama 10 tahun dari pola kemitraan yang dikembangkan tersebut.
Berdasarkan kalkulasi, sistem bagi hasil itu memberi penawaran imbal hasil sekitar 18%—20% per tahun.
Investasi awal sebesar Rp1,5 miliar, katanya dipakai untuk melakukan penataan dan dekorasi ruangan, termasuk biaya pemasaran. "Ruko tetap menjadi hak investor," imbuhnya.
Hanya saja, dia menjelaskan pemilihan lokasi tetap menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan pola kemitraan ini.
Dia memproyeksikan pendapatan yang dapat diperoleh investor berkisar Rp240 juta—Rp1,2 miliar per tahun dengan asumsi pendapatan antara Rp100 juta—Rp500 juta dalam satu bulan.
Lotteria merupakan gerai makanan dan minuma cepat saji yang menggurita di negara asalnya Korsel. Tak kurang 1.100 gerai Lotteria tersebar di negara tersebut.
Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, Lotteria mulai menjajal pasar Indonesia yang sebagian masyarakatnya tengah gandrung dengan budaya Korea, seperti sajian drama maupun musik Korean Pop (K-Pop).
"Makanan yang disajikan pun khas dengan rasa Korea, pedas dan manis. Beda dengan menu restoran cepat saji pada umumnya," tambah Goenardjoadi.
Dia optimistis dengan pola kemitraan yang dikembangkan ini akan membawa brand Lotteria semakin dikenal masyarakat, termasuk memberi peluang bisnis baru kepada para pemilik modal di Indonesia.