BISNIS.COM, JAKARTA—Penyeberangan Ketapang Bayuwangi tengah membangun satu dermaga baru untuk mengantisipasi lonjakan permintaan kendaraan yang hendak menyeberang. Namun dermaga itu belum bia dioperasikan pada musim angkutan Lebaran Agustus ini.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan di Ketapang saat ini disiapkan satu dermaga lagi untuk kapal roro atau ferry.
“Kalau masalah macet itu pasti apabila supply dan demand (penawaran dan permintaan) tidak seimbang, kendaraan yang datang dengan pengangkutan lewat kapal pasti terjadi tidak seimbang, juga karena pengaruh olah gerak kapal,” kata Suroyo kepada Bisnis, Rabu (24/4/2013).
Dia menambahkan pada saat kondisi normal, antrian kendaraan yang hendak masuk ke kapal tidak ada, namun pada saat angkutan Lebaran, memang terjadi lonjakan permintaan. “Ya kalau Gapasdap mau investasi pelabuhan ya silahkan,” tuturnya.
Pernyataan Suroyo ini seiring desakan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) yang mengeluhkan kekurangan dermaga di pelabuhan penyeberangan Ketapang.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang Waspada Hermanto mengatakan pihaknya kini masih menyiapkan pembangunan dermaga satu dari empat dermaga yang direncanakan. Dermaga yang pembangunannya dimulai sejak Agustus 2012 itu berada di sebelah utara Pelabuhan Ketapang.
"Kami menambah satu dermaga, kini dalam proses pembangunan. Tiang pancang dermaga telah dilakukan, namun diprediksi memang untuk angkutan Lebaran tahun ini belum bisa dioperasikan karena di Gilimanuknya juga belum terlihat tanda-tanda pembangunan, " kata Waspada.
Menurutnya, pembangunan dermaga baru dibiayai dari APBD Propinsi Jawa Timur dan APBN 2012. Selain dermaga, ASDP Ketapang juga memperluas area parkir kendaraan. "Fasilitas parkir juga kami perluas, termasuk terminal penumpang," kata Waspada.
Waspada mengatakan menghadapi musim padat penumpang, sejak Mei 2013 nantinya sebanyak 12 kapal masuk perawatan rutin atau docking. Diantaranya, tujuh unit kapal Ro-Ro dan lima unit kapal LCT, dengan demikian pada masa padat penumpang, seluruh armada siap operasi.
Menyikapi kritikan soal kerusakan pada dermaga di MB 1, MB2 dan LCM, Waspada mengakui adanya kekurangan itu. Namun pihak pengelola, tetap fokus untuk melakukan perawatan. Begitu juga soal adanya lubang pada plat baja di jembatan penghubung dermaga dan kerusakan breasting dolphin, menurutnya tidak perlu dikhawatirka dermaga yang ada ini masih sangat laik operasi. "Kami melakukan perawatan rutin pada dermaga," jelasnya.
Waspada memprediksi pada angkutan mudik Lebaran tahun ini, ada peningkatan jumlah penumpang orang dan kendaraan sebesar 10%. Jumlah kapal diprediksi memadai sebanyak 38 unit. Pada tahun lalu, jumlah penumpang di Ketapang sebanyak 51.898 orang atau naik 6% dari 48.960 orang pada 2011. Jumlah kendaraan roda dua (R2) sebanyak 10.560 unit atau naik 6% dari 9.962 unit pada 2011. Kendaraan roda empat (R4) sebanyak 5.118 unit atau naik 6% dari 4.828 unit.