Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOKAN GAS: Prioritaskan untuk Industri Dalam Negeri

BISNIS.COM,  JAKARTA--Kementerian Perindustrian menyatakan penggunaan energi harus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto berharap

BISNIS.COM,  JAKARTA--Kementerian Perindustrian menyatakan penggunaan energi harus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri.

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto berharap pemerintah mengubah pemikiran, yakni bila selama ini berpikir penerimaan negara didorong oleh penjualan energi, ke depannya penggunaan energi harus diutamakan untuk industri dalam negeri.  

“Kalau dahulu mungkin iya, karena kita tidak punya uang, jadi kita jual minyak, mineral, batubara ke luar negeri masih wajar. Sementara saat ini industri dalam negeri tumbuh dan membutuhkan energi, jadi tidak relevan lagi,” kata Panggah dalam acara diskusi dengan tema Arah dan Kebijakan Pengembangan Industri Gas Indonesia, Selasa (23/).

Menurut Panggah, pendapatan negara dari penjualan gas yang disalurkan ke industri akan lebih besar dibandingkan dengan ekspor gas ke luar negeri. Pasalnya, akan ada masukan lain, seperti pajak yang akan diberikan oleh Industri.

“Memang sih kalau untuk industri kan negara belakangan menerimanya, sementara pendapatan dari ekspor itu di depan, tapi yang harus dihitung kebutuhan akan APBN. Yang pasti kalau hitungan kami,  kalau lewat industri pendapatan negara bisa lebih besar.”

Panggah menambahkan, hingga kini, masih ada beberapa daerah yang minim pasokan, seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara. Padahal, pertumbuhan industri, termasuk pertumbuhan industri manufaktur sangat cepat berkembang.

Pada  2012, industri tumbuh hingga 6,8 %, sementara tahun ini ditargetkan pertumbuhan hingga 7%. Bila tidak ada pasokan gas, target angka pertumbuhan ini bisa saja berubah. Untuk itu, pihaknya meminta agar industri diberikan kepastian pasokan dan kepastian harga.

“Industri logam, industri makanan dan minuman, industri tekstik, keramik, kaca membutuhkan gas, tapi masih banyak kurang pasokan. Gas untuk dalam negeri harus diprioritaskan,” tuturnya. (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper