BISNIS.COM, JAKARTA -- Pemerintah membuka lebar keran ekspor karet seiring berakhirnya kesepakatan pemangkasan ekspor antara Indonesia, Thailand dan Malaysia, pada Maret 2013.
Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Mardjoko mengatakan sidang the International Tripartite Rubber Council (ITRC) di Phuket, Thailand, pekan lalu, tidak membahas kelanjutan program agreed export tonnage scheme (AETS).
"Hasil evaluasi Surveillance and Monitoring Committee (SMC) hanya menyimpulkan bahwa semua anggota ITRC patuh melaksanakan komitmen pengurangan ekspor sesuai porsi masing-masing," katanya Senin (15/4/2013).
Dari kesepakatan pemangkasan ekspor 300.000 ton selama Oktober 2012-Maret 2013, Indonesia mendapat jatah pengurangan 117.000 ton , Thailand 143.000 ton dan Malaysia 43.000 ton.
Sidang ITRC selama 10-12 April itu sekadar menyepakati bahwa AETS akan dibahas pada pertemuan ITRC berikutnya di Palembang pada Mei.
Dengan keputusan itu, maka kebijakan ekspor karet diserahkan kepada masing-masing anggota. Pemerintah RI, tutur Mardjoko, menyerahkan sepenuhnya masalah ekspor kepada pelaku usaha.
“Karena memang tidak ada keputusan apapun setelah komitmen AETS berakhir Maret, ya kami serahkan semuanya kepada eksportir,” katanya.