Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS LOGISTIK: Rencana Penyatuan Unit Konteiner Ditolak Pengusaha Sumut

BISNIS.COM, MEDAN--Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Sumatera Utara menilai rencana pemerintah untuk menyatukan unit kontainer menjadi satu perusahaan dengan kepemilikan saham Pelindo I sampai Pelindo IV merupakan satu kemunduran.

BISNIS.COM, MEDAN--Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Sumatera Utara menilai rencana pemerintah untuk menyatukan unit kontainer menjadi satu perusahaan dengan kepemilikan saham Pelindo I sampai Pelindo IV merupakan satu kemunduran.

Ketua Asdeki Sumut Khairul Mahalli mengatakan masing-masing unit kontainer di setiap lokasi memiliki keunggulan sehingga seluruhnya dapat berkompetisi dan saling melengkapi karena adanya ciri khas pada unit-unit kontainer tersebut.

Sementara bila harus digabungkan, dikhawatirkan akan mematikan kinerja yang sudah kuat dari setiap unit kontainer di pelabuhan-pelabuhan tersebut.

“Unit kontainer antarpulau kalau disatukan dan digabung dengan Pelindo I, II, III, dan IV malah tidak membangun sinergi kompetitif diantara mereka. Ini satu konsep yang mundur, mematikan competitivness” ucapnya kepada Bisnis, Senin (15/4/2013).

Selain itu, sambungnya, bila seluruhnya disatukan dan berpusat di Pulau Jawa dikhawatirkan adanya indikasi Jawa Centris dimana ekspor nantinya akan diarahkan ke Pelabuhan Kalibaru.

“Dengan adanya pemusatan tersebut juga akan lebih merepotkan untuk proses perijinan. Di saat yang lain ingin memperluas cabang, dan membuka kantor di wilayah baru, ini malah disatukan,” cetusnya.

Menurutnya, saat ini biaya logistik sudah terbilang mahal yakni mencapai 25% hingga 30% dari ongkos produksi, dari angka ideal maksimal 15%.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan menggabungkan seluruh unit kontainer pelabuhan dengan pemilik saham Pelindo I hingga IV menjadi satu perusahaan.

Penyatuan tersebut menurutnya untuk memperkuat koridor laut sehingga pelabuhan kontainer Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara, khususnya di bidang perdagangan.

Nantinya perusahaan tersebut akan membangun koridor laut high way yang merangkai pelabuhan laut mulai dari Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, hingga Sorong.

Dengan adanya koridor laut tersebut, maka 3000 kontainer dapat mendarat sehingga ongkos angkut dapat ditekan menjadi sekitar Rp8 juta hingga Rp6 juta.

Saat ini, ongkos angkut satu kontainer sekitar Rp12 juta dimana pelabuhan-pelabuhan yang ada saat ini hanya menjad tempat pendaratan kapal bermuatan antara 700 sampai 1.200 kontainer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper