Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEROMPAK KAPAL Jadi Sorotan Dunia

BISNIS.COM, JAKARTA-Dunia terus melakukan upaya menekan perompakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal serta berbagai kejahatan maritim lainnya. Di antaranya adalah upaya yang dilakukan negara-negara yang terletak di bagian barat dan tengah benua

BISNIS.COM, JAKARTA-Dunia terus melakukan upaya menekan perompakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal serta berbagai kejahatan maritim lainnya.

Di antaranya adalah upaya yang dilakukan negara-negara yang terletak di bagian barat dan tengah benua Afrika.

Dinamakan West and Central Africa Piracy Code, direncanakan akan ditandatangani dokumen penubuhannya oleh para kepala negara di kawasan tersebut di Yaounde, Kamerun, pada Mei 2013.

Naskah kerjasama ini telah adopsi sebelumnya dalam pertemuan tingkat menteri di Cotonou, Benin.

“Kode (dokumen) itu disiapkan oleh Economic Community of West African States/ECOWAS dan Economic Community of Central African States-ECCAS dengan merujuk resolusi DK PBB, No. 2018 dan 2039,” kata Moh Yasin, Kepala Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi) kepada Bisnis, Minggu (7/4/2013).

Pikmi  adalah sebuah unit di bawah The National Maritime Institute/Namarin yang khusus  membidangi informasi aksi kejahatan terhadap kapal di Indonesia.

Dalam menyusun kode itu, lanjut Yasin, ECOWAS dibantu oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO). Organisasi yang bermarkas di London, Inggris ini membantu karena sudah menyusun Djibouti Code of Conduct yang hingga saat ini telah ditandatangani 20 negara di kawasan barat Samudera India and Teluk Aden
 
“Ada pun area kerja sama dalam kerangka West and Central Africa Piracy Code mencakup penyebaran dan pelaporan ( sharing and reporting) informasi terkait kejahatan maritim, penyergapan kapal yang diduga terlibat kejahatan maritim, proses hukum terhadap pelaku kejahatan maritim, dan fasilitasi ABK yang menjadi korban kejahatan maritim,” paparnya.

Dia menambahkan, Djibouti Code of Conduct juga memuat hal yang sama. Kerjasama regional di Benua Hitam itu bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia yang hingga saat ini tidak terlibat dalam kerjasama regional di Asia, yakni Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia (ReCAAP).  

“Kami tidak bisa terus menolak bekerjasama dengan ReCAAP,” ujar Yasin.(k1)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Akmad Mabrori/k1
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper