BISNIS.COM,JAKARTA-Tender pengerjaan jalan tol akses Tanjung Priok seksi NS Direct Ramp masih menunggu persetujuan Japan International Cooperation Agency (JICA) sebegai pemberi pinjaman. Seksi NS Direct Ramp sepanjang 1,1 km diharapkan dapat beroperasi pada 2015.
Dari hasil prakualifikasi sudah terdapat empat konsorsium peminat untuk mengerjakan seksi ini, yakni konsorsium Kobayashi dan PT Jakarta Propertindo, konsorsium Sumitomo Mitsui Contrantion Company (SMCC) dan PT Hutama Karya, konsorsium Tobashima dan PT Wijaya Karya Tbk, serta konsorsium Taisei dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Nurhadi mengungkapkan persetujuan JICA dibutuhkan karena proyek tersebut dibiayai oleh pinjaman JICA.
"Guide line-nya harus ada persetujuan JICA. Kami lagi menuggu itu," ujarnya di Jakarta, Minggu (7/4/2013).
Dia menjelaskan proyek tol akses Tanjung Priok sangat penting bagi mobilitas barang karena jalan bebas hambatan itu akan mempermudah alur distribusi barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kendaraan yang menuju pelabuhan tersebut tidak lagi melewati tol dalam kota.
Pembebasan lahan di ruas tol ini masih menjadi hambatan. Namun Ia mengungkapkan Pemprov DKI dan Walikota Jakarta Utara sudah menyatakan komitmen untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan. Sehingga pihaknya dapat meminta para kontraktor untuk mengerjakan proyek itu lebih cepat.
Sementara untuk pembangunan seksi yang lain, Ia menjelaskan hingga kini terus berjalan dan mencatat kemajuan berarti. Tercatat hingga awal Februari kemarin progres pengerjaan konstruksi akses tol Tanjung Priok sudah mencapai 50%.
Proyek tol akses Tanjung Priok dibagi menjadi lima seksi, yakni seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, seksi E2 Cilincing-Jampea (2,74 km), seksi E2A Jampea-Simpang Jampea (1,92 km), seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudaro (2,42 km), dan seksi NS Direct Ramp (1,1 km). Kesuluruhan proyek itu dibiayai oleh pinjaman dari JICA sebesar Rp 4,5 triliun.
Progres fisik untuk seksi E1 sudah rampung dan beroperasi tanpa tarif, sedangkan seksi E2 progres konstruksi mencapai 15,38%, seksi E2A sekitar 11,31%, dan seksi NS Link sebesar 69,17%.
Total investasi untuk pembangunan tiap seksi akses tol sepanjang 11,36 km itu mencapai Rp 3,60 triliun. Rinciannya untuk seksi E1 Rp 662,54 miliar, seksi E2 Rp 1,04 triliun, seksi E2A Rp 1,042 triliun, seksi NS Link Rp 564 miliar, dan seksi NS Direct Ramp Rp 300 miliar.