BISNIS.COM, MAKASSAR—Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, sebagai panitia pelaksana, hanya berani menargetkan pertumbuhan omzet Festival Jakarta Great Sale 2013 hingga 15% dari perolehan tahun lalu sebesar Rp10,7 triliun. Padahal, tahun lalu tumbuh 23% dan tahun ini memiliki jangkauan yang lebih luas.
Ketua Panitia Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2013 Handaka Santosa mengatakan perkiraan ini merupakan yang paling rasional. Menurutnya, angka presentase pertumbuhan tersebut sudah cukup tinggi.
“Persentase tersebut merupakan prediksi bersama para pelaku ritel yang paling reasonable. Tahun lalu kami juga memprediksi 15%, tetapi kenyataannya bisa melebihi ekspektasi. Tahun ini kami harapannya juga bisa melampaui target,” kata Handaka saat dihubungi Bisnis, Minggu (7/4/2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari APPBI, pertumbuhan FJGS dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pada 2010 sebesar 18%, 2011 21%, dan tahun lalu 23%. Dari sisi target nominal memang tahun ini mengalami kenaikan hingga Rp12,3 triliun, tetapi pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan dengan 2012.
Selain itu, Assosiation of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) akan mensosialisasikan penyelenggaraan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2013 ke kawasan Asia dan Timur Tengah.
Kegiatan yang berlangsung selama satu setengah bulan sejak 1 Juni 2013 ini ditargetkan bisa meningkatkan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan hingga 20% setiap hari sekaligus menambah pendapatan pajak daerah.
FJGS kali ini menggandeng 74 pusat belanja, pelaku ritel, UKM dan koperasi, kafe dan restoran, bank, hotel, dan maskapai penerbangan. Dia menilai, semakin banyak yang terlibat, maka kegiatan akan semakin sukses karena semua pihak bisa mendapatkan manfaat.