BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menghitung total penjualan rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada kuartal pertama 2013 mencapai 9.000 unit.
“Saya perkirakan ada 9.000 unit rumah yang terjual sampai Maret ini. Penjualan masih didominasi di daerah Jawa,” kata Ketua Apersi Eddy Ganefo, Senin (1/4).
Dia menuturkan pembelian rumah pada awal tahun umumnya tidak terlalu tinggi dibandingkan bulan-bulan berikutnya.
Selain karena masih memasuki musim penghujan yang terus terjadi sampai saat ini, jelas Eddy, rumah-rumah yang terjual tersebut merupakan rumah dari sisa penjualan tahun sebelumnya.
Saat ini, sambungya, penyaluran kredit untuk pembelian perumahan tidak terlalu tinggi karena masih awal pembangunan.
“Kalau sudah di atas 6 bulan atau memasuki semester kedua, proses penjualan akan semakin cepat. Saya yakin target tetap akan tercapai,” tuturnya.
Eddy menilai penyaluran kredit pembelian rumah bisa lebih tinggi dibanding tahun lalu bila bank pelaksana dapat memberi kemudahan pada masyarakat.
Untuk tahun ini, Apersi menargetkan pembangunan 100.000 unit rumah bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, dan 40.000 unit rumah bagi masyarakat kelompok menengah.(faa)