BISNIS.COM,JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tidak alergi terhadap kesejahteraan buruh, tetapi meminta para pekerja tidak berpikiran sebaliknya.
"Apindo tidak alergi terhadap kesejahteraan buruh. Kalau ada pernyataan pengusaha tidak suka melihat buruh sejahtera, itu pernyataan yang tendensius," ujar Hassanudin Rachman, Ketua bidang Hubungan Industrial dan Advokasi Apindo, Senin (18/3).
Hal itu dilontarkan Hassanudin karena banyaknya perselisihan yang kerap terjadi antara buruh dan pengusaha, misalnya terkait tuntutan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang kenaikannya setiap tahun menimbulkan polemik.
Selain itu dia juga mengeluhkan terkait mudahnya membentuk serikat pekerja di kalangan buruh yang tidak memerlukan izin khusus.
"Bikin serikat pekerja itu cukup 10 orang, bayangkan kalau anda punya 1.800 karyawan, bisa ada 180 serikat pekerja. Mereka tidak perlu izin, tinggal melaporkan saja, lalu setelah terbentuk minta dibantu ini itu, dan kami pernah dimintai bantuan dana oleh serikat pekerja yang tidak dikenal, ini kan perselisihan," katanya.
Dia mengingatkan bahwa saat ini bukan zaman VOC di mana para pemilik modal selalu berupaya mengeluarkan dana sekecil mungkin dan melupakan kesejahteraan buruh untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
"Sekarang ini pengusaha fokus pada 3P yaitu profit, pekerja dan planet. Artinya kalau mau cari profit harus bekerja. Lalu setelah itu memperhatikan pekerja, setelah itu melindungi planet," katanya.
Dia menekankan apabila pekerja ingin sejahtera, maka buruh dan pengusaha harus bekerja sama berusaha, tidak sebaliknya hanya melakukan tuntutan secara terus-menerus. (Antara)
APINDO: Bukan Zaman VOC, Pengusaha Tidak Alergi Buruh Sejahtera
BISNIS.COM,JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tidak alergi terhadap kesejahteraan buruh, tetapi meminta para pekerja tidak berpikiran sebaliknya. "Apindo tidak alergi terhadap kesejahteraan buruh. Kalau ada pernyataan pengusaha tidak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
10 jam yang lalu