BISNIS.COM, YOGYAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menekankan prinsip blue economy (ekonomi biru) seiring peningkatan industrialisasi dalam bidang kelautan dan perikanan.
Menteri KKP Sharif Cicip Sutardjo mengatakan prinsip blue economy menjadi koridor agar proses industrialisasi yang dilaksanakan tetap memegang teguh kelestarian dan keberlanjutan sumber daya alam.
Blue economy adalah konsepsi dan pendekatan baru dalam pembangunan keberlanjutan dan penyempurnaan dari konsepsi green economy.
Sharif menjelaskan konsep blue economy tersebut di antaranya belajar dari alam (learning from nature), menggunakan cara kerja ekosistem sebagai model (logic of ecosystem), dan kreativitas dan inovasi (endless innovation).
“Konsep ini dapat menciptakan lapangan kerja, menerapkan sistem daur produksi yang berkelanjutan, dan mengembangkan inovasi dan adaptasi teknologi tinggi ,” ujarnya saat kunjungan kerja di Yogyakarta, Jumat (15/03/2013).
Sharif juga menerangkan prinsip-prinsip blue economy antara lain efisien dalam menggunakan SDA, nir-limbah (zero waste), dan menciptakan inklusivitas sosial.
Selain itu, sharif mengungkapkan terdapat 8 faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
Adapun 8 faktor kunci tersebut antara lain kesinambungan ketersediaan sumber daya ikan, ketersediaan infrastuktur, pengembangan ragam inovasi dan penerapan teknologi kelautan dan perikanan.
Lalu komoditas kelautan dan perikanan yang berkualitas, SDM yang handal dan kompeten, pasar potensial yang terus dikembangkan, dukungan investasi dari pelaku usaha, dan regulasi pemerintah yang kondusif .