BISNIS.COM, JAKARTA--New Hope Group, perusahaan agribisnis asal negeri Tirai Bambu, berencana memperkokoh bisnisnya di Indonesia.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan rencana tersebut bakal segera terealisasi tahun ini melalui pembangunan beberapa pabrik baru.
"Mereka kan sudah mengembangkan bisnis di Surabaya dan Tangerang. Jadi, mereka ingin melakukan ekspansi," ujarnya Jumat (15/3/2013).
Investasi New Hope diperkirakan bakal memakan dana hingga Rp1,5 Triliun. Adapun sektor yang bakal dikembangkan adalah produksi pakan ternak.
Adapun lokasi pembangunan pabrik pakan ternak, lanjutnya, belum ditentukan. Menurutnya, perusahaan tersebut masih mengkaji beberapa wilayah potensial.
"Itu tergantung mereka mengkaji potensi dan skala ekonominya, pokoknya di wilayah Indonesia. Pembangunan pakan ternak cuma salah satu rencana investasi mereka," ungkapnya.
Suswono menambahkan perusahaan yang berdiri sejak 1982 tersebut juga akan membangun pembibitan unggas. New Hope, lanjutnya, bakal menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk menjalankan bisnis tersebut.
"Bisnis unggas dimungkinkan asal bebas flu burung. Ini bisa untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri," ujarnya.
Berdasarkan laman resmi perusahaan, lini agribisnis New Hope meliputi pengembangbiakan ternak, pemrosesan daging, produksi pakan ternak, hingga produksi susu.
Kapasitas produksi pakan ternak perusahaan ini diperkirakan mencapai 26,6 juta ton per tahun.
Selain lini agribisnis, perusahaan ini juga menggarap beberapa sektor lain seperti sumber daya, keuangan, serta infrastruktur. Dari berbagai lini tersebut, New Hope berhasil meraup pendapatan hingga US$8,8 miliar per tahun.
Guna memuluskan langkahnya berinvestasi di Indonesia, New Hope tengah memproses berbagai perizinan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Berdasarkan data BKPM, sepanjang tahun lalu terdapat 190 proyek yang dijalankan perusahaan Cina di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai US$141 juta.
Nilai tersebut meningkat 9,98% dibandingkan dengan realisasi investasi Cina di tahun sebelumnya senilai US$128,2 juta.
Sementara itu, proporsi investasi Cina di Indonesia pada 2012 hanya berkisar 0,57% dari total penanaman modal asing sebesar US$24,57 miliar.