Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tayangan Sepakbola Dongkrak Belanja Iklan Produsen Mamin

BISNIS.COM, JAKARTA-Produsen makanan ringan dan minuman mulai melirik tayangan olahraga dan talkshow sebagai sasaran baru dalam memasang iklan produk mereka di samping acara berseri. Pertumbuhan belanja iklan pada kedua tayangan ini melonjak di atas

BISNIS.COM, JAKARTA-Produsen makanan ringan dan minuman mulai melirik tayangan olahraga dan talkshow sebagai sasaran baru dalam memasang iklan produk mereka di samping acara berseri. Pertumbuhan belanja iklan pada kedua tayangan ini melonjak di atas 100%.

Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Harris Thajeb menuturkan adanya event sepakbola internasional selalu berhasil menarik animo masyarakat. Hal tersebut terjadi pada saat World Cup 2010 dan Euro Cup 2012 yang mampu mendongkrak belanja iklan makanan ringan.

"Di manapun kita menonton bola selalu ada snack yang menemani, dan yang paling diminati adalah kacang dan biskuit. Kebanyakan tayangan liga-liga Eropa maupun pertandingan internasional banyak ditonton masyarakat Indonesia. Bahkan, tidak jarang para pegawai banyak yang kesiangan karena malamnya menonton bola,” ujar Harris kepada Bisnis, Jumat (15/3/2013).

Dia menjelaskan tayangan sepakbola mempunyai prospek yang bagus sebagai media untuk berpromosi. Semakin larut sepakbola ditayangkan maka tingkat konsumsi penonton akan semakin bertambah. Ini yang dimanfaatkan perusahaan makanan ringan untuk berpromosi.

Selain itu, pertumbuhan signifikan ini juga disebabkan meningkatnya kelas menengah Indonesia. Hal ini menimbulkan efek konsumtif pada masyarakat. Makanan ringan yang merupakan barang sekunder mulai banyak dibeli karena masyarakat mempunyai uang berlebih. Selain itu, varian produk makanan ringan yang semakin beragam juga menarik minat mereka untuk membeli.

Nielsen mencatat belanja iklan makanan ringan terbanyak masih dialokasikan untuk tayangan sinetron. Akan tetapi, tayangan olahraga dan talkshow mengalami pertumbuhan mencapai 139% dan 132%. Kedua program ini dinilai mulai mampu menjaring banyak konsumen.

Adapun pertumbuhan belanja iklan makanan ringan di semua media pada 2012 mencapai 59% dengan nilai Rp2,1 triliun. Padahal, tahun sebelumnya hanya hingga 3% dengan nilai Rp1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Sumber : Rio Sandy Pradana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper