BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen baja terbesar di Jepang, Nippon Steel & Sumitomo Metal Industry Corp, berencana untuk menutup pabrik baja sistem tanur tinggi (blast furnace) yang berada di dekat Tokyo untuk menghemat biaya produksi.
Pabrik ketiga di prefektur Chiba akan berhenti beroperasi pada akhir fiskal 2015. Perusahaan baja berbasis di Tokyo ini juga akan menunda operasi pabrik baja tanur tinggi kedua di Wakayama.
Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (13/3/13), pengumuman tersebut diungkapkan seiring dengan kebijakan Chief Executive Officer Shoji Muneoka mendorong pengurangan biaya usaha dan merampingkan operasional menyusul merger yang telah dilakukan Nippon Steel Corp dan Sumitomo Metal Industries Ltd, pada Oktober lalu.
Perseroan pada November, menaikan target penghematan sebesar 33% menjadi 200 miliar yen atau setara dengan US$2,1 miliar per tahun dalam tiga tahun pasca integrasi.
Nippon Steel & Sumitomo Metal memiliki 16 pabrik baja di Jepang dengan 14 pabrik baja tanur tinggi, yang menggunakan bijih besi dan batu bara untuk menciptakan logam campuran.